SIANTAR, hetanews.com - Sekitar sepekan diberlakukan PPKM Level IV di Kota Siantar, mulai dari penyekatan hingga pengalihan arus lalu lintas dilakukan Pemerintah Kota, hingga tak banyak orang berlalu lalang di pusat kota.

Hal ini dirasakan karyawan penjual bunga di pinggiran jalan Pasar Horas, Jalan Merdeka, Kota Siantar, dirinya mengaku sangat kesulitan menjual bunga karena jalanan sepi.

"Sebelum pandemi ini masih bisa lah, ini malah turun drastis. Biasa kami jualan itu bisa dapat uang makan atau ongkos, ini cukup untuk gaji aja lah," ucap wanita berhijab tersebut ditemui tim hetanews, Rabu (18/8/2021).

Dengan wajah sedih ia mengeluhkan bunga-bunganya yang busuk karena musim hujan ditambah dengan minimnya pembeli.

"Bunga kami malah busuk semua kena hujan. Kan ini musim hujan, pembeli juga gak ada, rugilah jadinya," ujarnya sambil berusaha tetap tersenyum menutupi rasa sedih.

Wanita berpostur gemuk itu yang sehari-harinya menaiki angkutan umum juga menyebutkan kesusahannya harus berjalan jauh untuk menunggu angkot, padahal biasanya angkot yang ia tumpangi selalu lewat di depan lapak jualannya.

"Ngambil angkot pun makin jauh, harus jalan dulu sampai terowongan Jalan Mataram sana. Susah kali lah semua disekat-sekat gini," paparnya.

Ia berharap semoga pemerintah dapat memberikan bantuan kepada mereka pedagang-pedagang kecil yang terkena dampak dari penerapan PPKM Level IV ini, tak hanya kepada pasien covid-19 saja semua masyarakat juga harus diperhatikan.