Siantar, hetanews.com – Melihat video viral dimana ada perseteruan antara warga dengan Satpol PP Siantar, Minggu pagi, 18 Juli 2021 kemarin, masih menyisakan ragam kekesalan pada warga, khususnya pedagang, yang mengalami kerugian, bahkan untuk mengeluarkan barang dagangannya harus mengeluarkan uang.

Menyikap hal tersebut, Ketua AMPI Kota Siantar, Pardamean Sihombing, Selasa (20/7) angkat bicara agar pelaksanan pembatasan kegiatan masyarakat lebih mengedapankan aspek kemanusiaan daripada tindakakan ‘koboy’ alias terkesan bar bar tersebut.

Lanjutnya, publik pasti merasa kesal dengan tontonan yang diluncurkan secara meluas di medsos. Sudah diredung rasa gentar terhadap virus covid 19, kini rasa takut akan keberlangsungan hidup menusuk sanubari. Tidak adanya kepastian secara ekonomi seharusnya diantipasi oleh pemerintah dengan tindakan tindakan damai dan bijak.

“Apakah pantas dipertontonkan ke publik tindakan arogansi seperti itu. Warga akan melawan? Yah pasti akan melawan karna sekarang ini diliputi dengan rasa gentar dan takut. Sebaiknya forkopimda bisa bekerja dengan baik dalam menerapkan pengawasan gerak warganya. Satgas covid jangan merasa benar melakukan tindakan apa pun mengatasnamakan pencegahan penularan virus.” tegasnya.

Ada baiknya, imbuhnya, tindakan pengawasan tidak dilakukan secara tiba tiba. Pasti ada protap dengan surat imbauan yang diikuti pengawasan langsung di lapangan. Bukan sebaliknya, tunggu rame warga berkerumunan maka muncul juga keramaian pasukan dari satgas covid.

Pardamean Sihombing mencontohkan kejadian di Sabtu malam kemarin, (17/7). apabila sejak sore sudah ada tim yang mengawasi di titik titik keramaian maka warga juga akan merasa bahwa mereka sedang diawasi, dan mungkin saja akan mengurungkan niatnya untuk berkeluyuran dan nongkrong.

“Hidup sekarang ini lagi susah dan jangan lagi kita persulit. Kemarin siaga apel covid 19 di Mako Polres hanya seremonial semata atau tindakan nyata yang harus dilakukan?” tanya seraya berharap ada perubahan paradigma berpikir para petinggi kota ini dalam mengatasi pandemi yang sedang berlangsung.

Kemudian, kalau pun ada warga harus berkeluyuran mara ingatkan mereka agar tidak berlama lama di jalanan kalau memang tidak melakukan kegiatan penting. Begitu juga dengan pedagang, kita bisa menata dengan baik para pengunjung dengan bekerja sama dalam melakukan pengawasan.

“Kan ada banyak ormas dan OKP yang bisa dilibatkan dibantu dengan personil yang ada. Suruh mereka mengawasi di titik titik keramaian. Apabila warung tersebut sudah memenuhi standar yang telah ditentukan, bisa kita memintanya dengan sopan dan santun untuk mencari tempat yang lain atau berkunjung setelah ada pengunjung yang akan pergi.

Dan begitu juga dengan pengunjunga yang telah lama, bisa aja untuk diingatkan agar tetap ada keberlangsungan kegiatan yang bernuansa perputaran ekonomi. Kita semua juga harus hidup dan bisa melanjutkan kehidupan,” ujarnya.

Karna itu, dia meminta kepada Walikota sebagai ketua satgas covid, mari menrangkul semua elemen dan memberdayakan. Terapkan tindakan pembatasan kegiatan dengan penuh kemanusiaan, maka akan tercipta nuansa kebersamaan yang sejuk.

Sebelum mengakhiri, Pardamean Sihombing tidak luput untuk mengucapakan selamat hari raya Idul Adha bagi saudara kami yang sedang merayakan, sembari berharap dukungan dari warga untuk bisa memperlancar program pemerintah dalam mencegah penularan virus covid 19.