Tradisi "Nyekar" Menyambut Bulan Suci Ramadhan 1442 Hijriah

Siantar, hetanews - Menjelang bulan suci Ramadhan, hampir semua ummat muslim melakukan ziarah makam atau "nyekar". Tradisi ini sudah berlangsung sejak lama.

Terlihat sejumlah pemakaman Muslim dipadati pengunjung menjelang bulan suci Ramadhan. Bahkan banyak pedagang musiman di sekitar makam menjual bunga, air dan tukang parkir musiman di sekitarnya.

Seperti terlihat di lokasi kuburan jalan Bali, jalan Pane, Timbang Galung dan lainnya Minggu (10/4), banyak peziarah. Situasi Makam mulai ramai seminggu menjelang Ramadhan. Masyarakat sekitar pun seakan mendapatkan peluang bisnis.

Rata rata bisa menjual bunga tabur hingga puluhan plastik. Dan setiap plastiknya dibanderol Rp 5000. Pedagang bunga musiman itu pun bisa membawa untung 200 hingga 400 ribu.

Seperti dituturkan Lasmi, seorang pedagang bunga tabur musiman di jalan Bali.

Ziarah kubur termasuk sunah Rasulullah Saw. Disyariatkannya ziarah kubur memiliki tujuan agar kita bisa mengambil i'tibar atau pelajaran, seperti mengingatkan kita akan alam akhirat. Dimana segala amal perbuatan kita sewaktu di alam dunia akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah Swt.

Berziarah kubur dianjurkan karena selain dapat mengingatkan kita kepada datanganya hari kematian juga akan memberikan kebahagiaan kepada si mayit (ahli kubur). Karena telah dikirimi doa-doa, bacaan Yaasiin, sedekah, dll, dari orang yang masih hidup.

Perlu digarisbawahi, bahwa doa-doa atau sedekah yang ditujukan oleh orang yang masih hidup kepada si mayit itu akan tersampaikan dan akan menambah amal kebaikan si mayit. Manfaat lain dari ziarah kubur adalah untuk meringankan siksa si mayit di dalam kuburnya.

Disunahkan bagi para peziarah untuk mengucapkan salam serta mendoakan kebaikan, memohon kepada Allah agar si mayit senantiasa mendapatkan maghfirah (ampunan), terbebas dari azab kubur dan mendapat tempat yang layak di sisi-Nya. (Ay)