SIANTAR, HETANEWS.com - Baru-baru ini terungkap bahwa tim ahli forensik Polri menggunakan perangkat dan aplikasi buatan Israel Cellebrite UFED untuk menyedot jejak digital Jumhur Hidayat, petinggi Komite Eksekutif Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), yang menjadi terdakwa penyebaran berita bohong.
Eh, tau enggak, sih? Cellebrite ini dulu harganya sangat mahal, sekitar Rp140 juta per unitnya. Sementara sekarang, harganya cuma Rp1,4 juta saja di marketplace. Artinya, siapapun bisa membeli perangkat ini dan bisa membobol ponsel pintar orang lain.

Di Klaim Mampu Bobol 8.000 Perangkat Elektronik
Pada 2012, Cellebrite meluncurkan Universal Forensics Extraction Device (UFED) yang memiliki kecepatan 10X dari perangkat pendahulunya. Didesain secara khusus untuk lembaga investigasi resmi.
Penggunaannya yang mudah membuatnya melejit menjadi primadona perangkat lanjutan bagi aparat penegak hukum, militer hingga intelijen. Hanya dengnn menyandingkan UFED dengan perangkat elektronik yang langsung mengunduh memori ke flash drive.
Proses pengunduhan yang luar biasa singkat, di klaim dalam hitungan detik dan kemampuannya untuk membobol 8.000 perangkat elektronik menjadikan UFED semakin menarik untuk dimiliki.

Cellebrite Adalah….
Perusahaan yang didirikan pada 1999 berbasis di Petah, Tikva-Israel. Awalnya cellebrite membuat perangkat yang mampu mentransfer data antar ponsel.
Dalam perkembangannya tepatnya awal tahun 2007, cellebrite mulai memasarkan produknya untuk kepentingan penegakan hukum dan forensik. Di tahun 2008, Universal Memory Exchanger mampu menyedot data buku kontak telepon, harddisk, pesan sms, gambar, video dan file dalam jenis pomsel dan operator apapun.

Dijual Untuk Khalayak Umum
Masih ingat kasus Syeed Rizwan Farook? Teroris yang terlibat dalam penyerangan di San Bernardino. Kabarnya untuk membobol perangkat Iphone miliknya, FBI sampai meminta bantuan pihak ketiga, Cellebrite.
“Jika pesan telah dihapus maka anda percaya itu telah dihapus selamanya, sebenarnya tidak. Perangkat kami mampu mengambil cukup banyak data sekalipun telah dihapus,” demikian klaim Yuval Ben – Moshe, Vice President of Bussiness Development Cellebrite.
Dilansir dari laman resminya, Cellebrite sudah digunakan dalam lebih dari 5juta investigasi. Harganya $10.000 atau setara dengan Rp.145juta.

Namun versi terbaru Cellebrite, UFED, nyatanya dijual lebih murah di e-Bay dengan banderol $100 atau setara Rp.1,4juta. Artinya, siapapun bisa membeli memiliki perangkat ini dan membobol perangkat orang lain.
Penggunaannya di Indonesia
Cellebrite pernah dipamerkan dalam HUT Bhayangkara ke-73 di Lapangan Makodam V/Brawijaya Surabaya, Jawa Timur pada 2019 silam.
Alat ini juga pernah digunakan Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri cabang Surabaya untuk memeriksa ponsel seorang artis dalam kasus pelanggaran UU ITE.

Terakhir, UFED digunakan dalam kasus Jumhur Hidayat oleh tim ahli forensik polri untuk menyedot data ponsel.
“Penggunaan alatnya bisa diperdebatkan. Artinya ada alat yang bisa nerobos ponsel siapapun,” ujar Harris Azhar, kuasa hukum Junhur Hidayat kala itu.
Jumhur Hidayat sendiri merupakan petinggi KAMI yang juga kepala BNP2TKI yang didakwa dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan berita hoax. Pada sidang senin (5/4/2021) saksi ahli polri memaparkan analisis data digital dari ponselnya, hasil dari penggunaan perangkat Cellebrite.
SUMBER :
Cellebrite.com
Forbes ‘The Feds’ Favorite Iphone Hacking Tools Is Selling On e-Bay (27/2/2019)
BBC (26/9/2016)
Reuters
Antara (5/4/2021)
Narasinewsroom