Menkes Prediksi Antibodi Vaksin Sinovac Cuma Bertahan Setahun

JAKARTA, HETANEWS.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memperkirakan lama antibodi atau daya kekebalan tubuh yang diberikan vaksin covid-19 asal perusahaan China, Sinovac, hanya mampu bertahan hingga 12 bulan.
Namun demikian, Budi menegaskan hingga saat ini belum ada kepastian soal berapa lama antibodi vaksin Sinovac mampu bertahan di dalam tubuh.
"Vaksin ini kan kita usahakan selesai dalam waktu setahun seperti permintaan Pak Presiden karena memang kekebalannya kita estimasi, karena belum ada yang pasti, itu kira-kira sekitar satu tahunan," kata Budi dalam acara daring yang disiarkan melalui kanal YouTube Lawan Covid19 ID, Kamis (4/3).
Dengan perkiraan itu, Budi menyatakan bakal berupaya memenuhi target program vaksinasi rampung dalam setahun.
Target itu juga selaras dengan upaya pencapaian herd immunity atau kekebalan kelompok terhadap paparan virus corona.
Herd immunity hanya berhasil dilakukan bilamana vaksinasi rampung dilakukan terhadap 60-70 persen penduduk, oleh sebab itu Indonesia telah menetapkan sasaran target vaksinasi sebanyak 181,5 juta.
"Karena setahun, jadi sebelum itu [antibodi] hilang, kita harus selesaikan vaksinasinya," kata dia.
Lebih lanjut, Budi pun mengungkap berbagai tantangan yang akan dihadapi Kemenkes dalam 9 bulan ke depan. Ia menambahkan, vaksinasi semester II atau pada periode Juli-Desember 2021 akan sangat berat.
Sebab dari komitmen 426 juta dosis vaksin yang akan dimiliki Indonesia, 90 juta didatangkan pada periode Januari-Juni, sementara sisanya baru bisa didatangkan pada periode Juli-Desember.
Kondisi itu membuat vaksin sebagai komoditas yang direbutkan banyak negara. Budi mengaku pemerintah saat ini tengah mengendalikan laju vaksinasi virus corona untuk menjaga ketersediaan vaksin.
"Akan sangat tinggi jumlah suntikan di semester kedua ini, kita perlu latihan sedari kini," pungkas Budi.
Adapun perihal daya tahan antibodi vaksin Sinovac, Ketua Tim Uji Klinis Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Kusnandi Rusmil pada (23/1) lalu menjelaskan bahwa pemantauan awal imunogenisitas pada vaksin Corona Sinovac cukup baik.
Ia mengatakan imunogenisitas 14 hari pasca disuntik vaksin Sinovac sebesar 99,74 persen, sementara 3 bulan pasca imunisasi masih menunjukkan kadar imunogenisitas di angka 99,23 persen.
sumber: cnnindonesia.com
Komentar 0
Artikel Terkait
Sumut Usulkan Penerapan New Normal ke Menkes 20 Juni Mendatang - 10 bulan yang lalu
Ibu Gendong Anaknya yang Sakit Berusaha Bisa Jumpa Presiden Jokowi dan Anaknya Bisa Dijamah - 1 tahun yang lalu
PSC 119 Tobasa Dinkes Siaga 24 Jam Layani Darurat Kesehatan - 3 tahun yang lalu
Pemko Siantar Siapkan 5 Langkah Waspadai Difteri - 3 tahun yang lalu
1 April 2017, Biaya Pengganti Pengolahan Darah Rp 360 Ribu per Kantong - 4 tahun yang lalu
Populer Hari ini
- #1 Olo Panggabean, Sang God Father Asal Sumut
- #2 Ada Tengku Zul di Pusaran Polemik FUI Sumut Bubarkan Kuda Kepang
- #3 Ketahuan Pungli saat Bobby Sidak, Lurah di Medan Langsung Dicopot!
- #4 Tanpa Paksaan & Perluh di Contoh, Warga Siantar Mengundurkan Diri Dari Bantuan PKH
- #5 Corona Menggila, Orang India Kabur ke Indonesia
- #6 Ini Kata Pedagang Berjualan di Kesawan City Walk
- #7 Apa Arti Kerusuhan Mei 1998 bagi Anak Muda Tionghoa Indonesia?
- #8 Urungkan Niat Masyarakat Mudik, Syarat Perjalanan Kian Ketat Mulai 22 April-24 Mei
- #9 Indonesia Kirim 13 Wakil ke Malaysia Open 2021
- #10 Jaksa Turun Ke Nagori Pardomuan Bandar Pasca Terima Laporan Dugaan Korupsi BLT
heta bicara
Mengenal Teknologi Israel, Cellebrite, Mampu Bobol 8.000 Peralatan Elektronik - 2 minggu yang lalu
Dari Seorang Penjaga Warnet, Ide Tokopedia Terlahir Tuk Jadi Terbesar di Indonesia - 2 bulan yang lalu
Momentum Hari Pers Nasional - 2 bulan yang lalu
Tuntutan Hadirnya Partai Politik Alternatif Kaum Muda Milenial - 2 bulan yang lalu
Para Swing Tradder Yang Mulai Mengkhawatirkan Masyarakat Pasar Modal - 3 bulan yang lalu