Menteri Kabinet Joe Biden Kompak Bakal Keras terhadap China

WASHINGTON, HETANEWS.com - Para menteri yang ditunjuk presiden Amerika Serikat terpilih, Joe Biden kompak mengambil sikap yang sama terhadap China. Menteri Pertahanan, Menteri Luar Negeri, hingga Direktur Intelijen Nasional menyatakan akan menempuh tindakan keras terhadap China.
Pensiunan jenderal Lloyd Austin yang ditunjuk Biden untuk menjadi Menteri Pertahanan, mengatakan pada sidang konfirmasi Senat atas pencalonannya, bahwa China "merupakan ancaman keamanan yang signifikan dan jangka panjang bagi Amerika Serikat dan sekutu serta mitra kita.
Senada dengan Austin, Antony Blinken, Menteri Luar Negeri pilihan Biden, bertekad bahwa AS akan tetap keras terhadap China. Namun, dia juga menjanjikan era baru kerja sama internasional setelah pendekatan "America First" Donald Trump yang memecah belah.
Blinken juga mengatakan bahwa Donald Trump "benar dalam mengambil pendekatan yang lebih keras terhadap China."
"Saya sangat tidak setuju dengan cara yang ditempuhnya dalam sejumlah bidang, tetapi prinsip dasarnya adalah benar," tutur Blinken seperti dilansir dari kantor berita AFP, Rabu (20/1/2021).
Blinken mendukung pernyataan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo pada Selasa (19/1) bahwa China melakukan genosida terhadap warga Uighur dan sebagian besar orang Muslim lainnya.
Dia pun berjanji akan terus mencari cara untuk memblokir impor produk-produk China yang melibatkan kerja paksa dan mencegah ekspor teknologi yang dapat "melanjutkan represi mereka."
Senada dengan itu, Direktur Intelijen Nasional AS atau DNI, Avril Haines, mengatakan komunitas spionase AS akan meningkatkan fokusnya pada China sebagai ancaman utama.
"Untuk menjaga integritas komunitas intelijen kita, DNI bersikeras bahwa dalam hal intelijen tidak ada tempat untuk urusan politik," katanya kepada Komite Intelijen Senat, yang memverifikasi pencalonannya.
"DNI harus memprioritaskan transparansi, akuntabilitas, ketelitian analitis, memfasilitasi pengawasan dan pemikiran yang beragam - bukan sebagai renungan, tetapi sebagai keharusan strategis yang mendukung pekerjaan dan lembaga kita," lanjutnya.
Dalam sidang konfirmasi Senat atas pencalonannya, Haines menegaskan bahwa China merupakan tantangan yang berat.
"Pendekatan kita ke China harus tersusun, dan pada dasarnya memenuhi realitas China yang sangat tegas dan agresif seperti yang kita lihat hari ini," katanya.
Sumber: detik.com
Komentar 0
Artikel Terkait
Dalam Kebangkitan Global, China Terus Menghadapi Tantangan yang Belum Pernah Terjadi Sebelumnya - 3 hari yang lalu
Cap 'Genosida ke Uighur' dari Parlemen Belanda untuk China - 6 hari yang lalu
China Pakai Vaksin Sinopharm dan CanSino untuk Lawan Covid - 1 minggu yang lalu
Strategi Beijing Menghindar dan Bersembunyi tentang Laut China Selatan - 1 minggu yang lalu
China dan India Berebut Pengaruh Politik Lewat Diplomasi Vaksin COVID-19 - 1 minggu yang lalu
Aktivis Uighur: Terjebak di antara Penganiayaan Tiongkok dan Imperialisme AS - 1 minggu yang lalu
Populer Hari ini
- #1 Terdepak Dari 10 Besar Kota Toleran, Ketua MUI: Kita Jalan Di Tempat
- #2 Bobby Lanjut Beraksi, Kali Ini Sisir Fasilitas Tak Layak di RS Pirngadi
- #3 Gubsu Bicara Wacana Pemekaran Sumut: Kalau Siap, Kenapa Tidak?
- #4 Selamat Jalan Angel, Selamat Jalan Pejuang
- #5 Andi Arief Beber Tiket Pesawat Moeldoko Temui Kader Dipecat
- #6 Jokowi Gaungkan Benci Produk Asing, Ekonom: Mulailah dari Mobil Kepresidenan
- #7 Menkes Prediksi Antibodi Vaksin Sinovac Cuma Bertahan Setahun
- #8 Saat Virus Corona Menyerang Tante Ernie Sekeluarga
- #9 Akhir Ulah Keji Danton OPM Ferry Elas yang Ditembak Mati
- #10 Blachowicz Jelang UFC 259: Adesanya Salah Naik Kelas
heta bicara
Dari Seorang Penjaga Warnet, Ide Tokopedia Terlahir Tuk Jadi Terbesar di Indonesia - 1 minggu yang lalu
Momentum Hari Pers Nasional - 3 minggu yang lalu
Tuntutan Hadirnya Partai Politik Alternatif Kaum Muda Milenial - 1 bulan yang lalu
Para Swing Tradder Yang Mulai Mengkhawatirkan Masyarakat Pasar Modal - 1 bulan yang lalu
(Hadirnya) Negara Dalam Kesengsaraan Pandemi - 2 bulan yang lalu