Kala Gubsu Edy Bicara Ulama Jangan Paksa Umara

MEDAN, HETANEWS.com - Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi dikenal dekat dengan ulama. Sebagai umara (pemerintah), Gubsu Edy tidak menjaga jarak dengan ulama. Sempat beredar kabar Gubsu Edy memarahi ulama. Namun kabar tersebut ditepisnya.
"Tanyakan yang marah siapa?" kata Edy di rumah dinasnya, Medan, Senin (18/1/2021).
Edy menyatakan hal tersebut setelah beredar kabar dirinya memarahi ulama yang meminta sekolah di Mandailing Natal (Madina) dibuka untuk belajar tatap muka.
Edy mengatakan saat kejadian itu dia hanya menjelaskan soal risiko jika sekolah tetap dibuka saat pandemi Corona atau COVID-19 belum berakhir. Dia mengatakan belajar tatap muka di sekolah berisiko membuat para siswa dan guru terinfeksi virus Corona.
"Kondisi COVID-19 di Sumatera Utara itu perlu perhatian khusus sampai-sampai pemerintah menggelontorkan vaksin kepada tenaga kesehatan kita. Ini yang sedang berjalan. Sehingga bisa kita bayangkan ini kalau sekolah dibuka, orang tua kita aja masih sulit melakukan protokol kesehatan khususnya menggunakan masker, apalagi anak-anak kita. Itulah yang saya jelaskan," ucapnya.
Menurut informasi yang viral, ulama yang mengaku dimarahi Edy adalah Syekh Abdul Bais Nasution dan Ustaz Mahyuddin. Momen pertemuan mereka terjadi usai melakukan salat subuh berjemaah di Masjid Agung Medan.
Singkat cerita, dua ulama itu tetap meminta agar sekolah di Madina untuk dibuka meski Edy sudah menjelaskan. Dia lalu meminta kedua ulama itu untuk pulang.
Momen itu kembali diceritakan Edy saat membuka rapat kerja terbatas (Rakertas), Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Sumatera Utara di Kantor BPDSDM Sumut, Jalan Ngalengko, Medan, Selasa (19/1/2021). Dia bicara soal ulama tak memaksa umara.
"Saudara-saudara saya, mana orang Madina ini? Madina, saya tak ada urusan. Datang ustaz, datang ke tempat saya salat Subuh bersama di Masjid Gubernuran. Salat, selesai salat, 'Pak Gub, saya kepingin ngomong. Ini tabayyun saya'. 'Oh boleh'. Sekda-nya ikut di situ. Oh Sekda, ada apa ini saya pikir. 'Pak Edy, atas permintaan rakyat Madina, tolong sekolah tatap muka dibuka'. Saya bilang 'COVID-19'. Saya sampaikan di Madina saat ini seperti ini begana-begini," ujar Edy.
Edy mengatakan ustaz tersebut terus meminta sekolah di Madina diizinkan tatap muka. Namun, Edy mengatakan dirinya belum mengizinkan sekolah tatap muka karena harus menunggu kajian ulang pada Maret 2021.
Dia mengatakan sekolah tatap muka belum diizinkan demi mencegah penyebaran virus Corona kepada para siswa dan guru. Dia mengaku tak akan melarang sekolah tatap muka jika pandemi Corona berakhir.
"Kalau tidak ada COVID-19, saya paling senang sekolah ini dibuka. Ini untuk antisipasi, saya bilang ayahanda-ibundanya saja paling susah itu pakai masker. Bagaimana anak-anaknya," ujar Edy.
Dia kemudian memaparkan kasus positif Corona di Sumut yang telah menembus angka 19 ribu. Edy pun bercerita soal besarnya biaya yang dikeluarkan pemerintah untuk perawatan pasien yang harus diisolasi di rumah sakit.
Singkat cerita, Edy tetap menolak permintaan ustaz tersebut soal sekolah tatap muka. Dia menyebut ustaz tersebut kemudian membuat cerita di media sosial.
"Akhirnya ada ulama laporan kepada medsos, lapor kepada media. Bapak bupati dan wali kota, dan perlu sampaikan kepada bapak bupati-wali kota semuanya. Kalau ada persoalan formal, tentang pendidikan bapak bupati lah yang menghadap gubernur. Jangan ajak tokoh agama suruh hadap gubernur. Nanti tak kena dia," sebut Edy.
Edy mengatakan ada batasan antara peran ulama dan umara atau pemerintah. Dia meminta ulama tak memaksa pemerintah terkait sekolah tatap muka di tengah pandemi Corona.
"Saya umara, ulama berikan petunjuk kepada saya. Batasan ulama adalah memberikan fatwanya, hukumnya A, begini suratnya, begini hukumnya. Tinggal kamu laksanakan selaku umara, terserah kamu, urusan kamu sama Allah. Itu ulama," ujar Edy.
"Jangan ulama memaksakan umara. Tetapi, umara pun jangan sok jago, tak cukup ilmunya umara itu. Yang jago adalah ulama," sambung Edy.
Baca juga: Gubernur Minta Kabupaten/Kota di Sumut Siapkan Mitigasi Bencana
Sumber: detik.com
Komentar 0
Artikel Terkait
Gubsu Khawatir Kasus Penghinaan Pesantren Musthafawiyah Jadi Isu SARA - 1 hari yang lalu
Edy Rahmayadi Sebut 2 dari 148.000 Warga yang Divaksin Terpapar Covid-19 - 1 hari yang lalu
Pesan Gubsu ke Kepala Daerah Baru di Sumut: Dalam Politik, Time is Victory - 5 hari yang lalu
Guru Jadi Penerima Vaksin Tahap 2 di Sumut, 3 Daerah Ini Jadi Prioritas - 6 hari yang lalu
Gubsu Edy: Saya Ingin Kasus Korupsi Selesai sehingga KPK Kita Bubarkan - 1 minggu yang lalu
Gubsu Edy: Saya Ingin Kasus Korupsi Selesai sehingga KPK Kita Bubarkan - 1 minggu yang lalu
Populer Hari ini
- #1 Garang Ketika Mengancam, Resman Mohon Keringanan Setelah Dituntut 3 Tahun Penjara
- #2 Dari Pendeta Sampai Politikus, Sepak Terjang Lulusan STT HKBP Siantar
- #3 Tanggapan Pdt Dion Soal Walikota Yang Berniat Mengundang Tokoh Untuk Ketawa-Ketawa
- #4 Profil Direktur Pajak yang Namanya Hilang Usai Sri Mulyani Bicara Kasus Suap
- #5 Rumah Terbakar di Jalan Denai Medan, Pemilik Rumah: Terlalu Banyak Kenangan di Rumah Itu
- #6 Tersangka Pembunuhan Istri Mantan Sekda Siantar Diringkus Saat Makan Siang Di Medan
- #7 Gubsu Khawatir Kasus Penghinaan Pesantren Musthafawiyah Jadi Isu SARA
- #8 3 Jam di Rumah Penyuap Nurdin Abdullah, KPK Bawa 1 Koper Diduga Barang Bukti
- #9 Kata Pria Lombok yang Viral Ajak Bule Cantik Tinggal di 'Gubuk' Pascamenikah
- #10 DPRD Siantar Soroti Kabar Lelang Jabatan Pejabat Pemko Jelang Akhir Masa Jabatan Walikota
heta bicara
Dari Seorang Penjaga Warnet, Ide Tokopedia Terlahir Tuk Jadi Terbesar di Indonesia - 1 minggu yang lalu
Momentum Hari Pers Nasional - 3 minggu yang lalu
Tuntutan Hadirnya Partai Politik Alternatif Kaum Muda Milenial - 1 bulan yang lalu
Para Swing Tradder Yang Mulai Mengkhawatirkan Masyarakat Pasar Modal - 1 bulan yang lalu
(Hadirnya) Negara Dalam Kesengsaraan Pandemi - 2 bulan yang lalu