Siantar, hetanews.com – Mendikbud, Nadiem Makarim, telah mengumumkan bahwa belajar tatap muka di sekolah akan digelar mulai Januari 2021, setelah sempat berhenti akibat pandemi Covid-19.

Pernyataan Mendikbud itu, direspon beragam oleh pedagang seragam sekolah dan pedagang alat tulis, di Pasar Horas Siantar.

Nobel Marpaung, pedagang alat tulis di Pasar Horas mengatakan, rencana dari Mendikbud itu, sangatlah bagus agar Indonesia kembali bangkit.

"Kita sangat senang, Pemerintah berencana buka sekolah di Januari tahun depan. Kita para pedagang punya kans untuk kembali bangkit, setelah kurang dari setahun omset kita turun drastis,"kata Nobel, saat ditemui wartawan, di Gedung II Pasar Horas, Senin (7/12/2020).

Nobel bercerita, selama hampir setahun, modalnya sudah habis, apa yang dia jual selama ini, hanya untuk menutupi biaya hidup.

"Pemulihan ekonomi belum pernah kami rasakan, kami saat ini hanya untuk bertahan hidup,"katanya.

Buku yang dijual untuk yang 30 lembar satu lusin sekitar Rp 20 ribu, yang 50 lembar satu lusin Rp 30-35 ribu, sementara itu buku 100 lembar Rp80 ribu.

"Tidak ada perubahan harga tahun lalu dan tahun ini, karena stok kita stok lama semua," ujarnya.

Hal yang sama diungkapkan pedagang seragam sekolah dan sepatu, Boru Tampubolon.

Selama pandemi Covid-19, omset penjualannya berkurang drastis hingga 90%.

"Tahun lalu keuntungan kita masih bisa disimpan di bank, sekarang kita narik uang terus, tak pernah nyimpan," katanya.

Untuk seragam sekolah yang ia jual, mulai TK hingga SMA. Adapun harga seragam secara grosir, dijual mulai Rp 55 ribu hingga Rp 80 ribu, setiap satu setelnya.

"Seragam yang saya jual mulai seragam TK sampai SMA. Harganya murah satu setel Rp 55 ribu yang panjang Rp 80 ribu. Tergantung ukurannya. Terpaut Rp 3.000,00,"jelas dia.