Medan, Hetanews.com - Beberapa hari terakhir viral beredarnya video dari Salman Alfarisi Lc.MA, kandidat wakil walikota medan pasangan Akhyar, tentang tudingan terhadap kesadaran masyarakat kota Medan yang tidak seperti masyarakat Uni Eropa dalam menghempang penyebaran covid-19 di kota Medan.
Hal itu tampak dalam sebuah video live pada tanggal 12 Oktober 2020 yang ditayangkan oleh PKS TV.
Dalam paparannya, Salman Alfarisi merasa kesadaran masyarakat tidak seperti masyarakat Uni Eropa (tanpa menyebutkan nama negara yang dimaksud-red).
"Ada persepsi yang berbeda tentang penanganan covid di kota medan dengan di daerah lain seperti DKI Jakarta," ujarnya dalam video yang diunggah tersebut.
Menurutnya, DKI yang dekat dengan pusat berbeda dengan Kota medan yang masih harus ke provinsi dulu baru ke pusat. Hal ini mengakibatkan adanya kegamangan antara memprioritaskan penyelesaian pandemi wabah menular ini dengan penyelamatan krisis ekonomi warga.
Dalam video yang berdurasi 9 menit 20 detik ini, beliau juga menyampaikan ketertarikannya melihat negara uni eropa yang menginspirasinya dalam memandang tingkat tertinggi kesadaran masyarakat yang saat terkena covid.
"Saya terinspirasi dari uni eropa, dimana masyarakatnya disana ketika berinteraksi dengan orang lain yang terindikasi terpapar covid, otomatis mereka langsung memeriksakan diri dan secara sadar langsung mengisolir dirinya. Jadi kalau masyarakat kita ini kesadarannya sudah seperti itu, gak perlu paksa pakai masker," ujarnya.
Rinaldi Sutan Sati, alumni dari salah satu kampus negeri di kota Medan, kemudian menyoroti video tersebut.
Dalam keterangannya yang dihimpun awak media ini, Cinal, panggilan akrabnya, menyayangkan keluarnya statement sedangkal itu dari seorang calon wakil walikota Medan.
Cinal berpendapat bahwa dapat disimpulkan pemikiran seperti itu sangat liberal.
"Saya pikir udah liberal itu. Seakan berpikir peran negara bisa seminim itu. Padahal ini negara pancasila. Kesehatan-keselamatan itu dijamin oleh negara. Negara wajib menjamin tanah tumpah darah," ucapnya saat ditemui awak media ini dirumah singgahnya.
Cinal yang juga pernah menjadi pimpinan KPW PRD Sumut tahun 2005 ini, juga menyoroti tentang kesadaran penggunaan masker.
"Masker itu jangan dianggap sebagai pelindung aja. Tapi juga dilihat dari sisi perputaran ekonominya," pungkasnya.
"Dengan menggunakan masker berarti usaha konveksi jalan, usaha masker homemade juga hidup. Pernyataan itu (video-red) jelas kontraproduktif terhadap semangat pemimpin dalam melindungi masyarakatnya dari pandemi covid sekaligus kehadiran negara untuk menjamin tetap berputarnya roda perekonomian rakyat," tutupnya.
SUMBER: https://www.facebook.com/salmanalfarisi.pks/videos/713210449405318/
Komentar