Catatan Si Ebong
Siantar, hetanews.com – Ketika Hulman Sitorus menjabat sebagai walikota Siantar periode 2010 – 2015, yang saat itu berpasangan dengan Koni Ismael Siregar, sekda dijabat Drs Donver Panggabean, yang diangkat oleh RE Siahaan satu tahun sebelumnya, dan sempat terjadi gonjang ganjing akan mengalami perubahan atau ada pergantian sekda.
Ternyata, pergantian sekda tidak dilakukan oleh Hulman Sitorus, dengan tetap mempertahankan Donver Panggabean sebagai pimpinan tertinggi dari PNS. Bukan hanya itu, Donver Pangabean dipertahankan hingga dengan berakhirnya jabatan, dan menyudahi masa pensiun tetap menjabat sebagai sekda, walaupun telah dipimpin oleh Pj Walikota Jumsadi Damanik.
Hulman Sitorus yang berpasangan dengan Hefriansyah memenangkan Pilkada lanjutan kota Siantar. Namun, sang walikota pemenang dipanggil Tuhan, dan posisinya digantikan oleh wakilnya. Dikarenakan Donver Panggabean telah mengakhiri masa pengabdiannya sebagai PNS, Pj Walikota Anthoni Siahaan, yang menggantikan Jumsadi Damanik mengangkat Reinward Simanjuntak sebagai Plt Sekda.
Febuari 2017, Gubernur melantik Hefriansyah sebagai Wakil Walikota sekaligus memberikan mandat sebagai Plt Walikota, mempertahankan Reinward sebagai sekda selama 6 bulan. Dikarenakan adanya perlawanan dari Tim Pemenangan, dimana posisi sekda harus milik Resman Panjaitan, maka pada bulan Agustus 2017 diangkat menjadi Plt Sekda, sebagai bukti Hefriansyah menepati janji.
Diawal menjalankan tugas sebagai Plt Sekda, Resman mendapat angin segar, yakni didefenitifkan segera karena umur sang sekda hampir melewati ambang batas. Apakah karena niat tulus atau tidak, pengangkatan yang dilakukan oleh Hefriansyah telah ‘diseting’ dengan baik bersama BKD, sehingga ada alasan umur tidak lagi mencukupi atau ada proses panjang yang akan dilalui untuk melakukan defenitif.
Hal ini terlihat jelas, tak lama setelah pengangkatan Resman menjadi Sekda, Kepala BKD Zainal Siahaan membuka seleksi calon sekda. Pertama, kalau memang niat mengangkat Resman jadi Sekda, mengapa dibulan Agustus dibuka seleksi, mengapa tidak bulan 4 atau 5. Kedua, Ketika seleksi dibuka, Kepala BKD mengatakan bahwa tidak ada peserta yang ikut seleksi, padahal Resman telah mendaftar. Ada apa?
Selanjutnya, BKD kembali membuka seleksi sekda jilid 2, dimana hubungan antara Resman dengan Hefriansyah sudah tidak harmonis. Karena mengetahui umur tidak lagi bisa, Resman tidak ikut seleksi tapi berharap sang walikota melobbi KASN agar dapat mendefenitifkan dirinya menjadi walikota.
Hefriansyah akhirnya mengeluarkan surat terlambat terkait pengangkatan Resman Panjaitan menjadi sekda, dan langsung diantarkan ke kantor Gubernur. Karena telah diseting dengan baik, pemko mendapat jawaban dari gubernur bahwa yang bersangkutan tidak bisa lagi menjabat sebagai sekda, maka seleksi jilid 2 dilanjutkan.
Pada bulan Maret 2018, dengan dalil UU, Hefriansyah membatalkan ‘perjanjian politik’ dengan tidak mengangkat Resman menjadi sekda, dan lebih memiliih ‘sekda titipan’. Budi Utari Siregar diangkat menjadi sekda walaupun banyak kalangan mengatakan yang bersangkutan sebenarnya memiliki nilai terendah dari 3 calon yan tersisa.
Awalnya warga berharap, Budi Utari adalah sekda terakhir, karna gonta ganti berdampak pada pola kinerja PNS berubah ubah, yang menimbulkan terganggunya program kerja pembangunan dari Pemko Siantar. Hubungan harmonis antara Hefriansyah dengan Budi hanya hitungan bulan. Diakhir tahun 2018, telah terdengar ke publik bahwa hubungan mereka berdua telah retak.
Sudah berbagai cara dilakukan agar hubungan tersebut kembali seperti semula tak membuahkan hasil. Malahan, hubungan mereka berdua telah berdampak ke berbagai hal, dan membuat berbagai proyek pembangunan terbengkalai pelaksanaannya.
Melihat hal ini, Hefriansyah dengan cara yang sedikit sadis ‘membuang’ Budi dari jabatannya. Ada calon yang bisa melindunginya dari serangan OTT Dinas Pendapatan. Kembali, pemilihan sekda dilakukan oleh Hefriansyah bukan karna berpotensi melainkan untuk mengamankan dirinya. Hingga dengan tulisan dimuat, Kusdianto masih menjabat sebagai Pj Sekda. Si Ebong hanya bertanya, tahan berapa lama posisi tersebut karna berpotensi untuk diganti juga.
Hampir 3 tahun memimpin, Hefriansyah telah menggonti ganti dengan 4 orang posisi sekda, dimana pada periode sebelumnya, Hulman Sitorus hanya bertahan pada 1 orang untuk posisi tersebut. Apakah gonta ganti sekda merupakan cara yang tepat untuk memimpin kota ini, padahal posisi lain dipertahankan walaupun dinilai tak berpotensi. Bahkan selama menjabat pernah menabrak uu dengan memberikan waktu yang panjang untuk seorang Plt kepala dinas.
Baca Juga : Selama Hefriansyah Memimpin Siantar, Konflik Menonjol daripada Pembangunan
Baca Juga : 'Dicopot' Jadi Plt Sekda Siantar, Ini Tanggapan Reinward Simanjuntak
Baca Juga : Seleksi Sekda Siantar Akan Dibuka Minggu Depan, Ada 5 Orang Pansel
Baca Juga : Kata DPRD Resman Umurnya Sudah Melewati, Zainal Didukung Jadi Sekda Siantar
Baca Juga : Resman Mengaku Ikut Seleksi Sekda, Kok BKD Bilang Belum Ada Peminat?
Baca Juga : Budi Utari, Calon Sekda Siantar yang akan Dilantik Hari Ini
Baca Juga : Ini Penjelasan Budi Utari Melakukan Gugatan Atas Pencopotan Jabatannya