Asahan, hetanews.com - Wilayah distrik militer yang menjadi tujuan pengamanan pasca bom bunuh diri yang terjadi, pada Rabu (13/11/2019), sekira pukul 08.05 WIB, di Mapolrestabes Medan, membuat sebagian daerah di Sumut, menaikkan status daerahnya ke level waspada.
Antisipasi juga langsung disampaikan Pangdam I/BB kepada setiap wilayah distrik, baik itu Koramil hingga Korem se-jajaran, agar tetap waspada dan selalu setia menjaga kedauatan NKRI dari anacaman pihak luar, apalagi mengenai terorisme.
Percaya atau tidak, ternyata Kodim 0208/AS secara tidak langsung telah menjalankan instruksi pimpinan.
Hal itu dibuktikan dengan 'live action' atau aksi nyata dengan melaksanakan kegiatan Pembinaan Teritorial (Binter) Terpadu 2019, di GOR Tanjungbalai, serta lapangan terbuka Dinas PUPR setempat, Senin (11/11/2019), lalu.
Melalui program yang diinisiasi Dandim 0208/AS, Letkol Inf. Sri Marantika Beruh, S.Sos, bersama instansi vertikal lainnya, kekhawatiran akan meluasnya faham radikalisme, khususnya di Kabupaten Asahan, Kabupaten Batubara hingga Kota Tanjungbalai, nampaknya dapat diminimalisir, bahkan nyaris hampir nihil.
"Alhamdulillah, ada 6 itu ya, dan kesemuanya sukses dan sesuai dengan harapan kita bersama. Adapun kegiatan didalamnya mulai dari penyerahan buku grand desain KB, pemberian sembako, sunat massal, dana sosialisasi wawasan kebangsaan dan terakhir cegah dini dan tangkal radikalisme," ucap Dandim saat dihubungi, Rabu (13/11/2019) sore.
Selain itu, sambung eks Danden Inteldam I/BB ini, peristiwa bom bunuh diri yang melukai 4 orang tersebut, juga menjadi atensi bagi jajarannya.
Dia mengimbau kepada seluruh elemen untuk tidak takut dan tetap berhati-hati.
"Pesan saya kepada seluruh elemen agar tetap seperti biasa, namun yang perlu ditingkatkan adalah kehatian-hatian dan segera melaporkan kepada pihak berwenang, bila melihat gelagat mencurigakan dari orang yang tidak kita kenal,"imbuh Dandim lagi.
Komentar