Simalungun, hetanews.com - Sebanyak 15 orang pelajar dari beberapa sekolah swasta dan negeri, terjaring Sat Reskrim Polsek Bangun, Jumat (25/10/2019), sekira pukul 12.30 WIB.
Para siswa ini, tadinya mau tawuran antar sesama pelajar, di salah satu sekolah Madrasah Tsanawiyah Negeri.
Personil Polsek Bangun yang menerima laporan terkait tawuran itu dari salah seorang guru, langsung bergerak cepat menggagalkannya.
Kanit Reskrim Polsek Bangun, Ipda Bobi W langsung melakukan patroli dan saat melintas di Jalan Asahan, tepatnya di depan SMP Teladan, Nagori Senio, Kecamatan Gunung Malela, melihat para pelajar sedang berkumpul.
Melihat kedatangan petugas, para pelajar ini, langsung melarikan diri. Dari belasan pelajar yang berkumpul, hanya 15 orang yang berhasil diamankan dan 6 unit sepedamotor.
Petugas langsung memboyong para pelajar itu ke Mapolsek Bangun.
Dan saat dilakukan pemeriksaan terhadap para siswa itu, polisi menemukan sebilah pisau dan kayu yang diduga akan digunakan untuk tawuran.
Menurut pengakuan salah seorang siswa, mereka berniat tawuran karena salah satu teman mereka dilempar batu oleh siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri, beberapa waktu lalu. Merasa tak enak hati, kemudian mereka berencana untuk melakukan pembalasan.
"Ada kawanku yang dilepar batu sama anak MTs Negeri itu pak. Kemarin kami udah ke sana (MTs Negeri, red) untuk berdamai, tapi orang itu gak mau," kata pelajar SMP swasta, di sekitaran Bah Jambi ini.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Bangun, Ipda Bobi W, menyerahkan kendaraan sepeda motor yang dikendarai para pelajar ke Unit Lantas untuk dilakukan penindakan. Sementara para pelajar akan dipanggil perwakilan sekolah dan orangtua untuk dilakukan pembinaan.
"Kita masih panggil pihak sekolah dan keluarga. Supaya dibina anak-anak ini," katanya singkat.