Pasar Tozai Sepi Pembeli, Pedagang Tutup Kios

Siantar, hetanews.com - Pedagang di Pasar Tozai banyak yang tidak berjualan lantaran sepi pembeli. Karena dianggap tidak menguntungkan, pedang yang memiliki kios memilih untuk tutup dan tidak berjualan.
Sejak launching Pasar Tozai digelar pada pekan pertama April 2019, lalu, hanya dua diantara puluhan pedagang pemilik kios dan meja batu yang masih konsisten berjualan di Pasar Tozai, Kelurahan Bah Kapul, Kecamatan Sitalasari.
Seperti yang disampaikan salah seorang pedagang yang ditemui di lokasi, Kamis (16/5/2019) siang.
Selama satu bulan setelah dibuka, katanya, para pedagang berlahan 'angkat kaki' dan memilih untuk tidak berjualan.
"Waktu kami rame berjualan disini, ada yang jual telur, jual cabe, ada jual sembako di kios, baru ada yang jual lontong. Cuma itulah, cape membongkar aja (dagangan) yang beli gak ada," ungkap E. Gultom.

Menurut dia, sepinya pembeli di Pasar Tozai diakibatkan belum tersosialisasikannya Pasar Tozai tersebut ke masyarakat. Selain itu, barang yang dijual oleh pedagang di Pasar Tozai tidak begitu lengkap.
"Orang disini kalau membeli ikan kan masih ada kedai di sekitar sini. Disana kan bisa utang, kalau disini kan gak lengkap, misalnya buah dan ikan kering atau telur, gak ada dijual disini. Lebih lengkap di kedai,"ungkap pedagang sayur mayur ini.
Ia mengakui, sepinya pembeli di Pasar Tozai mengakibatkan pedagang, khususnya yang berjualan di kios Pasar Tozai, terpaksa mengangkut barang dagangannya dari kios dan berhenti berjualan.
Bahkan, ada diantara pedagang yang berencana meminta kembali uang sewa kios maupun meja batu.
"Ada kemarin jualan sembako di kios ini, karena takut gak laku, jualannya terpaksa dibawa pulang, dari pada busuk disini kan,"ungkapnya.

Selain E Nainggolan, ada pedagang yang masih tetap berjualan di Pasar Tozai. Pedangang ini berjualan minuman seperti teh manis dan kopi di salah satu kios.
Kedua pedagang ini masih eksis berjualan meski sekalipun pembeli tidak ada. E boru Nainggolan sebagai pedagang sayur mayur, setiap pagi bertolak dari rumahnya di Kelurahan Tomuan untuk berjualan di Pasar Tozai. Kemudian menutup dagangannya sore, pukul 16.00 WIB.
"Kadang bawa uang (hasil penjualan) Rp.30 ribu kadang Rp.200 ribu sehari, gak menentu. Kalau sehari, ongkos kesini (Pasar Tozai) dan serapan dan makan siang sudah berapa, tapi tetaplah sabar," ungkapnya.
Komentar 0
Artikel Terkait
PDPHJ Akan Menambah Pedagang di Pasar Tozai - 1 year ago
Bertemu Pedagang Pasar Horas, Inge Amelia Berharap Pedagang Pasar Horas Lebih Makmur Lagi - 2 years ago
LKPJ PDPHJ Dihentikan, Dirut Tidak Mengakui Renstra - 2 years ago
Populer Hari ini
- #1 Reinhard Sinaga: Kehilangan Kendaraan Saat Parkir Harus Diganti Pengelola
- #2 Keturunan Raja Sibegulaos Perbaiki 'Mual' Berusia Ratusan Tahun
- #3 Pria Asal Siantar Masukkan Sabu Ke Truk Pengangkut Sayur
- #4 Seorang Pria Mendadak Tutup Usia Di Jalan Parapat
- #5 Polemik Rumah Dinas Bupati Simalungun, Anggota Dewan: Hanya Bisa Berharap
- #6 Sejarah Proses Masuknya Agama Kristen Katolik ke Indonesia
- #7 Dilkaporkan LSM Ke Kejaksaan, RS: No Coment
- #8 Seorang Dokter Pemilik Klinik Beserta Perawatnya Terpapar Covid-19 Di Simalungun
- #9 Lima Pria Asal Siantar Gagal Mencuri Sepeda Motor Di Simalungun
- #10 Kajari Siantar Perintahkan Intel Tindaklanjuti Tudingan PUPR
pilkada sumut
KPU Tetapkan Asner Susanti Pemenang Pilkada Siantar - 1 month ago
Golput Menang di Pilkada Medan - 1 month ago
Muhajidin Nur Hasim Laporkan Intimidasi Ormas ke Bawaslu - 1 month ago