
Tak Bawa Kamus Bahasa Inggris, Guru SMP RK Santo Xaverius I Kabanjahe Tampar Siswa Berulangkali

Karo,hetanews.com - Kasus kekerasan di dunia pendidikan sudah sering terjadi di Indonesia. Kali ini, terjadi pada siswa SMP RK Santo Xaverius 1 Kabanjahe yang beralamat di jalan Katepul No. 2, Kelurahan Gung Negeri, Kecamatan Kabanjahe, Kabupaten Karo, di bawah naungan Yayasan Perguruan katholik Don Bosco KAM.
Seorang siswa yang duduk dibangku kelas VII B sekolah tersebut yang takut namanya disebut, mengalami pusing setelah ditampar oleh VM, guru yang memegang mata pelajaran Bahasa Inggris, Selasa (22/1/2019), lalu.
Penamparan ini, gara-gara siswa dan teman-temannya tidak membawa kamus Bahasa Inggris. Menurut salah seorang korban, hal ini sering dialami dia dan teman-temannya jika lupa membawa kamus atau mengerjakan PR.
Perkara ini mengemuka setelah salah seorang siswa mengadukan kejadian ini kepada orangtuanya. Ia mengetahui peristiwa ini setelah anaknya mengaku pusing dan tak ingin ke sekolah.
“Akupun sebenarnya gak tau kalau anakku gak bilang, waktu hari Rabu aku banguni anakku agar cepat ke sekolah karena udh mau telat. Trus dia bilang pusing, malas ke sekolah katanya. Jadi aku marah-marah kenapa gak mau sekolah. Karena sekolah RK terkenal ketat. Ehh langsung dia bilang pusing karena ditampar gurunya sampe beberapa kali. Trus ku tanya lagi, kenapa sampe ditampar dan berapa orang kalian ditampar. Jadi dibilangnya hampir seluruh siswa kena tampar. Itupun udh sering dialaminya,”ujar orangtua salah seorang siswa, berinisial LSB (38) kepada wartawan.
Mengetahui ini, Kepala SMP RK Santo Xaverius 1 Kabanjahe, Candra Tarigan ketika dikonfirmasi, Jumat (25/01/2019), mengatakan, kejadian ini belum diketahuinya. Karena pada saat itu dia sedang tidak berada di sekolah.
“Nanti saya konfirmasikan dulu kepada yang bersangkutan, jika memang itu dilakukannya. Akan saya rapatkan dan melakukan pembinaan. Jadi tolong teman-teman wartawan jangan dulu membesar-besarkan kejadian ini,”pinta Kepala Sekolah, di ruang Kabid Menengah Dinas Pendidikan Pemkab Karo.
Salah seorang aktivis pemerhati dunia pendidikan di Karo, ketika dimintai tanggapan terkait pemukulan siswa yang terjadi di SMP RK Santo Xaverius I Kabanjahe, mengecam jika kejadian itu benar adanya.
Ia mengatakan, pendidikan dan pengajaran tidak identik dengan kekerasan, baik dimasa lalu apalagi sekarang ini. Kekerasan sering kali dihubung-hubungkan dengan kedisplinan dan penerapannya dalam dunia pendidikan.
“Istilah ‘tegas’ dalam membina sikap disiplin pada anak sudah lazim digantikan dengan kata ‘keras’ kalau cara mengajar guru seperti itu. Karena kita harus menggaris bawahi, jika sekolah merupakan tempat menimba ilmu pengetahuan dan seharusnya menjadi tempat yang aman bagi siswa ,”ujar B Sembiring.