Medan, hetanews.com - Membuat keributan serta menghancurkan handphone wartawan, dr. Ilham dilaporkan ke Polrestabes Medan.

Oleh petugas Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Medan, laporan pengaduan yang dilakukan korban, Dores Situmorang (28), warga, Pangaloan, Simanindo, Kabupaten Samosir ini tercatat dengan nomor: STTLP/2785/XII/YAN/2.5/2018/SPKT RESTABES MEDAN, tanggal 17 Desember 2018.

Seperti dituturkan kepada petugas, tindak pengerusakan terjadi saat Perayaan Natal Etnomusikologi yang dilaksanakan di Gedung Pancasila (Pendopo) Jalan Universitas, Universitas Sumatera Utara (USU), Selasa (11/12/2018) pukul 23:00 WIB. Seorang pria yang belakangan diketahui bernama dr. Ilham mendatangi lokasi kegiatan sembari membawa balok kayu. Ia juga melempar batu ke arah kendaraan yang terparkir.

"Acara apa ini, acara apa? Bubar!" teriak pria yang mengenakan kaos hitam dan celana pendek ini saat itu.

Pria itu juga sempat memaki pihak keamanan kampus yang coba meredam. Bahkan ia membawa-bawa nama Profesor Subhilhar, Guru Besar di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) USU dan mantan Plt. Rektor USU periode 2015-2016, sembari menantang peserta perayaan Natal Etnomusikologi.

Baca juga: Pria Buat Onar di Acara Natal Mahasiswa di Medan Ngaku Anak Profesor

"Aku anak Profesor Subhilhar, aku nak Profesor Subhilhar, kenapa haaa!" teriak pelaku.

Arogansi dr. Ilham tak berhenti di situ. Ia juga mendorong Fristian Richard Tobing, mahasiswa yang menanyakan alasan membuat rusuh di acara keagamaan umat Nasrani tersebit. Akibatnya, Fristian terjatuh dan tak sadarkan diri hingga dilarikan ke Rumah Sakit USU di Jalan dr. Mansyur No. 66, Kecamatan Medan Baru.

Baca juga: Pria Ngaku Staf USU Buat Onar di Acara Natal Mahasiswa di Medan, Bawa Balok dan Memaki

Tak pelak hal itu membuat mahasiswa emosi dan mengerumuni pelaku. Namun dr. Ilham terus melontarkan ejekan dan menantang mahasiswa untuk berkelahi. Beruntung, pelaku ditarik kembali oleh salah seorang keluarga ke rumahnya yang berada di depan Gedung Pancasila USU.

Saat itu, Dores yang tercatat sebagai wartawan media online hetanews.com mengikuti pelaku sembari melakukan wawancara untuk keperluan pemberitaan. Namun pelaku langsung merampas handphone yang digunakan korban. Tak terima, korban pun meminta pelaku mengembalikan handphone miliknya. Sempat terjadi tarik menarik antara korban dan pelaku. Entah bagaimana handphone milik korban terjatuh sehingga mengalami kerusakan parah.

Baca juga: Video: Pria Buat Onar di Acara Natal Mahasiswa di Medan Ngaku Anak Profesor

Tak terima salah satu instrumennya bekerja sebagai jurnalis rusak dan tak bisa lagi digunakan, korban pun melaporkan peristiwa pengerusakan itu ke polisi. Tampak korban didampingi Manajer Usaha hetanews.com koordinator Medan, Ivan Sianipar, saksi mata, Benny Tamba dan David serta sejumlah wartawan Kota Medan.

"Kami berharap laporan ini segera diproses. Karena selain mengganggu kinerja wartawan kami, tindakan pelaku juga sebagai ancaman terhadap kerukunan umat beragama di Kota Medan dan Sumatera Utara yang selama ini terjalin baik. Kami percaya Bapak-bapak di Polrestabes Medan akan menangani perkara ini secara objektif dan profesional," harap Ivan Sianipar.