Samosir,hetanews.com- Acara kemah budaya Kwarcab (Kwartir Cabang) yang berlangsung di Pantai Pasir Putih Tanda Rabun, yang digelar mulai tanggal 23 – 25 November 2018, disambut antusias oleh seluruh peserta kemah Pramuka. Yaitu sebanyak 12 sekolah, 11 tingkat SLTA dan 1 tingkat SMP Negeri 1 Pangururan.

Pengamatan awak media di lapangan, para peserta Pramuka se kabuten Samosir ini juga mendirikan rumah kemah, sebagai tempat hunian mereka.

Dalam pembukaan acara kemah budaya ini, dihadiri oleh Wakil Bupati (Wabup) Samoir, Juang Sinaga dan sekaligus membuka acara, didampingi beberapa Kepala Dinas.

Hadir juga Kapolres Samosir yang diwakilkan Kasat Lantas, AKP Saritua Sihite dan Kasat Bimnas, AKP ZN Siregar beserta jajarannya, dan Danramil Pangururan, Kapten Inf. Donal Panjaitan.

Pembukaan acara kemah budaya ini juga dihibur dengan tari - tarian 5 Puak dari suku yang ada di Sumatera Utara, antara lain Batak toba, Batak Karo, Batak Simalungun, Pakpak Dairi dan dari Tapsel.

Wabup Samosir ketika diwawancarai, mengatakan, bahwa sebagai generasi bangsa yang tumbuh agar lebih siap menghadapi dan bersaing dalam era globalisasi ini.

Jangan pernah kita menonjolkan sikap kearogan, dan kegoisan kepada tamu yang datang ke objek wisata yang ada di Samosir ini. Karena Samosir dikenal beretika, dan berbudaya, ujarnya.

Juang pun berharap agar kegian ini berjalan setiap tahunnya, karena ini merupakan pembinaan mental kepribadian kepada kaum para pemuda.

Hal yang sama diucapkan Binsar Naibaho, selaku ketua panitia kemah budaya ini.

Katanya, bahwa tujuannya untuk menyatukan budaya bangsa yang ada beberapa di NKRI ini, agar seluruh generasi bangsa dapat mengetahui budaya-budaya yang dahulu ada, di Indonesia.

Persiapan ini kita lakukan selama satu bulan lamanya dan dalam kegiatan ini, kita juga lakukan perlombaan tata boga, lomba yel-yel, baris berbaris, dan lomba pentas seni.

Harapan kami kedepan, semoga para kaum pemuda bisa tau, bahwa budaya yang ada ini jangan mereka lupakan dan bisa dijalankan seterusnya, harapnya.