Siantar,hetanews.com - "Berbuat baik bukan karena masuk surga, tapi karena Tuhan sudah sangat teramat baik dalam hidup kita," itulah ungkapan Togu Simorangkir (41) yang kini memilih untuk pulang kampung dan mendirikan Yayasan Alusi Tao Toba untuk minat baca, di daerah pesisir Danau Toba.
Sejak tahun 2010, lelaki tamatan MSc in Primate Conservation, Oxford Brookes University, Inggris ini, kembali ke kampung halamannya dan menjadi petani organik. Padahal, ia sudah bekerja di yayasan internasional penyelamatan Orangutan sebagai peneliti di Taman Nasional Tanjung Puting, Kalimantan.
Kini pria yang mendedikasikan waktunya untuk minat baca di daerah pesisir Danau Toba ini, kembali membuat aksi yang tidak biasa untuk galang dana yang diperuntukan dana operasional rumah belajar Yayasan Alusi Tao Toba.
Aksinya kali ini yang menyiksa diri akan berjalan kaki mengelilingi lingkar luar Kawasan Danau Toba (KDT) sepanjang 300 kilometer lebih akan dimulai 19 November hingga 26 November 2018, demi Yayasan Alusi Tao Toba dan anak-anak pinggir Danau Toba.
Kali ini, Togu Simorangkir mengatakan, rute yang dilaluinya yakni, Parapat - Tigaras - Simanjarunjung - Saribudolok - Merek - Sumbul - Doloksanggul - Bakkara - Balige - kembali ke Parapat.
Donasi penggalangan dana publik yang kreatif akan ditargetkan mencapai Rp 305 juta dan akan dipakai untuk oprasional delapan rumah belajar, dua kapal belajar, dan tiga kereta belajar.
"Kemarin saya jalan kaki Siantar - Parapat dengan makan14 jam. Aksi kali ini, mulai stres lah. Baru sadar aku kalau itu jauh," ujarnya seraya tertawa, ketika ditemui di Jalan Adam Malik, Kecanatan Siantar Barat, Kota Siantar, Selasa (13/11/2018).
Selain sudah dua kali melalukan galang dana dengan jalan kaki dan aksi Togu ini mau ketiga kalinya. Namun, sebelum melalukan aksi jalan kaki, Togu sudah pernah menggalang dana dengan berenang, sebanyak dua kali di Danau Toba hingga bersepeda.
"Tahun 2012, saya berenang dari Parapat menuju Tuktuk atau sepanjang 9 kilometer. Tahun 2015 juga berenang dari Onan Runggu menuju Balige sepanjang 18 kilometer," bebernya ketika diwawancarai
"Bersepeda juga pernah sepanjang 70 kilo untuk rumah belajar di Lombok yang hancur karena gempa," ujarnya sembari mengatakan saat itu terkumpul Rp 36 juta.
Sebelum memulai aksi yang menggalang dana untuk Yayasan Alusi Tao Toba, telah menerim donasi sebanyak Rp 20,9 juta ditambah buku dari Gramedia, senilai Rp 8 juta.
Lanjut Togu, selain berjalan kaki, ia akan meinggahi beberapa sekolah untuk menyampaikan kampanye literasi. "Awalnya kami hanya bertiga saja. Lalu, Literasi Nusantara dan Gramedia turut membantu dan menyumbang buku,"ungkapnya.
Togu Simorangkir yang keseharian bekerja sebagai petani dan peternak ini, memiliki semangat yang tumbuh dari ayahnya.
"AKsi galang dana ini bertepatan dengan momen 25 tahun kepergian ayah saya. Jadi momen tanggal 19 nanti itu, 25 tahun bapakku meninggal. Saya dapat semangat berbagi itu dari bapak. Bagaiamana mendirikan semangat membantu orang lain. Jadi menambah semangat saya,"ujarnya.