Simalungun,hetanews.com- Meski sudah dilakukan peletakan batu pertama, namun pembangunan monumen korban KM Sinar Bangun tersebut tak kunjung dilanjutkan hingga saat ini hingga menjadi buah bibir di kalangan masyarakat.
Informasinya, anggaran pembangunan monumen yang di pusatkan di Pelabuhan Tiga Ras, Kabupaten Simalungun itu tidak tampung pada APBD Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Simalungun. Apakah hal itu menjadi penyebab ‘terlantarnya’ pembangunan monumen tersebut?
Menaggapi itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Simalungun, Sarimuda Purba, mengatakan, keuangan Pemkab Simalungun lagi kosong, sehingga dibentuklah panitia untuk menjalankan proposal - proposal ke sejumlah perusahaan dalam rangka pengumpulan biaya pembangunan monumen tersebut.
"Non APBD," ujar Sarimuda Purba, Rabu (5/9/2018), usai mengikuti rapat Badan Anggaran (Banggar) di gedung DPRD Simalungun, Jalan Jan Horailam Saragih, Kecamatan Raya. "Gak jadi," sahutnya singkat. "Keuangan kita juga gak mampu hingga kita usahakan dari CSR (Corporate social responsibility)," jelasnya terkait alasan urungnya pembangunan monument itu dari APBD.
Kan sudah pernah dimuat beritanya, di salah satu media. Sekeretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Simalungun, Gideon Purba, sudah menjawabnya. Yah, sekarang kan melihat permintaan. Semua perusahaan yang ada di Simalungun ini, kita coba untuk diminta membantu, terangnya.
Dia pun mengaku sudah ada sekitar satu setengah miliar lebih dana dari CSR yang terkumpul.
Ditanya terkait pembangunan monumen itu dibiayai dari CSR dan diusulkan oleh oknum berinisial, LP, dibantahnya.
Bahkan saat disampaikan informasi yang menyebutkan bahwasanya setelah biaya CSR terkumpul untuk melaksanakan pembangunan monumen, didatangkan rekanan dari Bandung, Jawa Barat, juga adalah merupakan usulan dari oknum berinisial, LP, juga disangkal Sarimuda Purba.
Baca juga: Keluarga Korban KM Sinar Bangun Pingsan Usai Peletakan Batu Pertama Monumen
Baca juga: Bupati Simalungun Saran Bangun Monumen Kapal di Tigaras, Ini Tujuannya
Ah gak, lagi bukan kapasitas kita. Gak ada saya dengar itu. Gak, kita tugas kita hanya mengumpulkan. Kurang pasti kalau itu, ujarnya saat disinggung CSR dari PTPN III yang sudah masuk ke panitia. "Saya sebagai sekertaris panitia, kalau ketuanya, pak Mudahalam Purba, terangnya.
Kalau pak Sudiahman Sumbayak sebagai apa pak, tanya hetanews. "Sebagai bendahara," terang Sarimuda. Oh, gitu ya pak. Pantas, saat akan saya konfirmasi dia (Sudiahman) gak mau. Katanya dia sebagai anggota panitia. Apa persoalannya pak, tanya hetanews lagi.
"Gak ada ah. Yang lagi fokus itu menghadapi P ini," ujarnya terkait keengganan Asisten III, Sudiahman Sumbayak dikonfirmasi wartawan.
"Secepatnya lah," bilangnya terkait akan dilaksanakannya pembangunan monument itu.
Disinggung saat peristiwa karamnya KM Sinar Bangun hingga menelan korban jiwa ratusan orang, Bupati Simalungun, JR Saragih menegaskan akan membangun monumen dari APBD Kabupaten Simalungun.
Dan Kepala Bappeda, Sarimuda Purba kembali mengatakan, bahwa pernyataan JR Saragih itu keluar karena semangatnya.
Seperti diberitakan bahwa tragedi KM Sinar Bangun itu terjadi pada bulan Juni 2018 lalu.
Komentar