Humbahas, hetanews.com - Sebagai rentetan dari janji yang digaungkan sebelumnya, puluhan perantau dari Desa Parsingguran I dan Desa Parsingguran II, Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) akhirnya pulang ke Bona Pasogit (kampung halaman), Jumat (16/3/2018) kemarin.

Para perantau yang tergabung dalam 'Peduli Parsingguran Nauli. ini datang guna meninjau secara langsung lokasi lahan pertanian jagung milik saudara-saudara mereka di kampung. Selain itu, mereka juga bertujuan mengalirkan dukungan moril terhadap para petani di desanya agar lebih giat dan ulet.

Di samping itu, mereka pun berencana bakal membantu dalam hal penyediaan alat-alat pertanian dengan cara menggandeng pihak Pemkab setempat.

Salah seorang perantau, Pantur Banjarnahor kepada hetanews.com mengatakan, kolaborasi perantau, petani dan pemerintah dalam hal mendukung mata pencaharian di bidang pertanian tanaman jagung diharapkannya bakal membuahkan hasil. Sebab yang diuntungkan nantinya adalah para petani sendiri. Hal tersebut disebutkannya bakal mampu mengubah laju pertumbuhan ekonomi para warga ke arah yang lebih signifikan.

"Tentu yang diuntungkan nantinya adalah saudara-saudara kita sebagai petani.Jadi kita harap kerjasama ataupun kolaborasi perantau dengan pemerintah ini benar-benar mengukir sebuah hasil yang positif," ucapnya.

Hal senada juga diucapkan perantau lainnya, Janwar Lumban Gaol. Dalam hal mendukung petani di desanya, Janwar berharap agar mereka mampu mencontoh para petani jagung di Gorontalo.

Disebutkannya, tanah di Gorontalo tak lebih subur dari tanah di Humbahas. Meski begitu, pertanaman jagung berskala besar bisa berhasil diterapkan di sana.

"Lahan kita termasuk subur, tinggal bagaimana mengolahnya. Saya yakin, tanaman jagung bakal berhasil di sini," katanya.

Pemkab Humbahas dan perantau Parsingguran saat berhadapan langsung dengan sejumlah anggota kelompok tani (poktan). (foto/rachmat tinton)

Meski cuaca terik, para perantau bersama-sama Bupati Humbahas Dosmar Banjarnahor didampingi sejumlah pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), tetap terjun langsung ke lokasi pertanian. Mereka juga menyempatkan diri menyaksikan secara langsung bagaimana cara mengolah lahan pertanian milik para warga dengan menggunakan alat-alat pertanian yang disediakan oleh pihak Pemkab melalui Dinas Pertanian (Distan).

Selain itu, mereka juga sempat ikut menanam bibit jagung dan menaburkan pupuk ke lahan yang sudah tersedia.

Selepas dari lokasi pertanian milik warga, rombongan Pemkab, perantau dan para petani pun berkumpul di halaman Gedung Serba Guna HKBP Parsingguran.

Di sana, para petani yang tergabung dalam beberapa kelompok tani (poktan) mendapatkan sejumlah kesempatan guna melakukan sesi tanya jawab secara langsung terhadap Bupati. Para petani juga diberikan peluang guna mengungkapkan seluruh kendala-kendala yang mereka temui saat bercocok tanam.

Bupati Dosmar Banjarnahor, dalam kesempatan itu mengatakan, seluruh permohonan dari tiap-tiap petani akan dipenuhinya semaksimal mungkin guna mendongkrak pertumbuhan ekonomi warganya. Dia juga mengingatkan para warga agar tak takut harga anjlok jika sudah panen nantinya. Karena pihak PT Pokphan, sebutnya, sudah melakukan kerja sama guna menstabilkan harga jagung di harga minimal Rp 3.150 per kg.

"Gak ada alasan harga turun. Kita jamin itu. Silahkan berusaha semampu mungkin guna mendapatkan hasil panen sebanyak mungkin", ucapnya di hadapan ratusan para petani.

Turut hadir pada kegiatan tersebut, perwakilan dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) Doloksanggul dan pihak PT Pokphan. Pihak BPN pada kesempatan itu menjanjikan bakal mengeluarkan 10.000 sertifikat tanah kepada warga. Sementara, pihak PT Pokphan juga berjanji bakal menerima pasokan jagung dari para petani dengan harga paling rendah Rp 3.150 per kg.

Kegiatan yang berjalan seharian ini juga dihadiri sejumlah pimpinan SKPD Humbahas, Camat Pollung Haposan Lumban Gaol, personil Polsek Pollung, perwakilan Bank BRI, Bank BNI, Bank Mandiri dan juga ratusan masyarakat dari berbagai elemen.