Siantar, hetanews.com - Guru adalah contoh bagi semua muridnya. Namun tidak dengan guru yang satu ini berinisial HP (52).

Dia malah melakukan perlakuan tidak senonoh terhadap muridnya saat mengikuti jam tambahan (les) di sekolah.

Sebut saja nama korbannya, Bunga (12), warga Kecamatan Siantar Timur. Korban mengaku telah diraba -raba oleh HP. Bukan hanya diraba saja, melainkan juga telah diremas payudaranya, di sekolah HKI, Jalan KS Tubun, Kelurahan Asuhan, Kecamatan Siantar Timur.

Informasi yang dihimpun, perlakuan bejat yang dilakukan HP itu, bukan hanya sekali saja, melainkan dari tahun 2017, tepatnya di bulan Oktober.

Bahkan, istri HP, boru Manurung merupakan Kepala Sekolah (Kasek) di Sekolah Dasar (SD) tersebut.

Namun, perlakuan bejat yang dilakukan HP tersebut tidak berjalan mulus. Aib pun terbongkar setelah korban (Bunga,red) menceritakan semua kejadian yang dialaminya kepada keluarganya.

Mendengar pengakuan dari Bunga, orang tua Bunga pun terkejut dan langsung membawa korban ke Polres Siantar guna membuat laporan pengaduan, pada Selasa (30/1/2018).

Kepada hetanews.com, salah satu keluarganya, bermarga Purba saat ditanya mengatakan, kalau korban bukan hanya Bunga saja, melainkan beberapa temannya juga mendapatkan perlakuan yang sama.

"Bukan hanya Bunga saja yang mendapatkan perlakuan bejat dari wali kelasnya itu (HP), dan mereka (muridnya) sering disuruh dia untuk membeli kopi, terus pura-pura pegang tangan kemudian diraba-rabanya lah," kata marga Purba ini ketika berada di depan Polres Siantar.

Hanya saja, masih kata Purba, Bunga tidak melawan saat diraba-raba dan diremas payudaranya karena takut dimarahi HP.

Dikarenakan sering diraba-raba, kemudian Bunga memberanikan diri bercerita kepada orang tuanya. "Diremas-remas payudara ku, terus diraba-rabanya," kata marga Purba sembari meniru perkataan Bunga.

Terkait hal itu, Kanit Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Siantar, M Manurung ketika dikonfirmasi, membenarkan kejadian tersebut dan sekarang masih dilakukan pemeriksaan.

"Laporannya sudah kita terima dan sekarang korban sedang kita periksa," tutur M Manurung