Survei Jajak Pendapat Terbaru, JR Saragih Unggul dari Edy Rahmayadi

Simalungun, hetanews.com - Meskipun tahapan penetapan Calon Gubernur Sumatera Utara (Cagubsu) masih terhitung 1 bulan lagi, namun survei jajak pendapat mulai berseliweran di media sosial (medsos) maupun pemberitaan media massa.
Seperti yang diketahui, pada bulan Juni mendatang kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sumut bakal di gelar, untuk memilih sosok baru yang akan memimpin provinsi terbesar ke 4 di Indonesia ini selama 5 tahun kedepan.
Di isi 3 nama pasangan bakal calon (balon) yang masing-masing didukung gabungan sejumlah partai politik, pesta demokrasi di Sumut diprediksi terjadi persaingan sengit bahkan head to head.
Pasalnya, ketiga nama paslon tersebut yakni, Edy Rahmayadi-Musa Rajeksah, Jopinus Ramli Saragih-Ance Silean, dan Djarot Syarif Hidayat-Sihar Sitorus, masing-masing memiliki potensi dan simpatisan yang sama-sama mumpuni.
Bila Edy Rahmayadi diyakini memiliki lumbung suara di Kota Medan, sosok Jopinus Ramli Saragih di prediksi memiliki basis suara terbanyak di wilayah Pantai Barat Sumut.
Survei jajak pendapat via media sosial terakhir yang dipantau tim hetanews.com, Rabu (24/1/2018), Jopinus Ramli Saragih unggul dari Edy Rahmayadi, dengan perolehan suara 65 % sedang Edy Rahmayadi memperoleh 35 persen, dengan di ikuti 5.187 suara.
Adapun jajak pendapat tersebut disiarkan oleh salah satu kader partai Nasional Demokrat (Nasdem), Prananda Paloh, melalui halaman akun facebook miliknya.
Menanggapi hal ini, simpatisan Semangat Baru Sumut yang dihubungi hetanews.com mengatakan, menyambut baik hasil jajak pendapat tersebut dan berharap pasangan Jopinus Ramli Saragih-Ance Silean, diberikan kesempatan oleh warga Sumut untuk memimpin pada periode 2018-2023 mendatang.
"Mudah-mudahan benar adanya, kita berharap pak Jopinus dan Ance diberikan kesempatan memimpin Sumut ini," ujar Hanafi, warga Kecamatan Sidamanik saat dihubungi via telpon seluler.
Sementara itu, simpatisan Eramas, asal kecamatan yang sama berujar, hasil jajak pendapat tidak dapat dijadikan patokan, mengingat politik bersifat dinamis dan begitu cepat perubahannya.
"Bisa saja sekarang hasilnya begitu, tahapan kan masih panjang, apalagi politik ini begitu cepat perubahannya," ujar Nanda Pramono.
Komentar 0
Artikel Terkait
Deklarasi Kampanye Damai Pilgubsu Anti SARA dan Politik Uang - 3 tahun yang lalu
Rini Silalahi Lantik Pimpinan Kelurahan Golkar di Siantar Barat dan Siantar Utara - 3 tahun yang lalu
ERAMAS dan DJOSS Sepakat Tolak Politik Uang dan Politisasi SARA - 3 tahun yang lalu
Survei: Edy Rahmayadi Ungguli Djarot di Pilkada Sumut - 3 tahun yang lalu
Menunggu Penetapan Calon, Ini Kata Simpatisan SBS dan Eramas - 3 tahun yang lalu
Mangatas Silalahi Lantik Pimpinan Kelurahan di 2 Kecamatan - 3 tahun yang lalu
Populer Hari ini
- #1 Terdepak Dari 10 Besar Kota Toleran, Ketua MUI: Kita Jalan Di Tempat
- #2 Ngerinya Pemerasan Seksual, Pasutri di Medan Jadi Korban Pelaku yang Sama
- #3 Bobby Lanjut Beraksi, Kali Ini Sisir Fasilitas Tak Layak di RS Pirngadi
- #4 PT.Agung Beton Harus Bertanggung Jawab Dalam Kasus Pekerja Cacat Seumur Hidup
- #5 Gubsu Bicara Wacana Pemekaran Sumut: Kalau Siap, Kenapa Tidak?
- #6 Supir Truk Fuso Sudah Berdamai Dengan Seluruh Keluarga Korban
- #7 Marzuki Alie Tiba di Sumut, Langsung 'Disergap' Elite PD
- #8 Breaking News: Kubu AHY dan Pro-KLB Partai Demokrat Bentrok, 1 Orang Terluka
- #9 Selamat Jalan Angel, Selamat Jalan Pejuang
- #10 Andi Arief Beber Tiket Pesawat Moeldoko Temui Kader Dipecat
heta bicara
Dari Seorang Penjaga Warnet, Ide Tokopedia Terlahir Tuk Jadi Terbesar di Indonesia - 1 minggu yang lalu
Momentum Hari Pers Nasional - 3 minggu yang lalu
Tuntutan Hadirnya Partai Politik Alternatif Kaum Muda Milenial - 1 bulan yang lalu
Para Swing Tradder Yang Mulai Mengkhawatirkan Masyarakat Pasar Modal - 2 bulan yang lalu
(Hadirnya) Negara Dalam Kesengsaraan Pandemi - 2 bulan yang lalu