Karo, hetanews.com - Uniknya erupsi Gunung Sinabung yang telah bertahun-tahun melakukan aktifitas menjadi incaran para peneliti luar negeri untuk membahas sebab-sebab letusannya dan ingin bekerjasama dalam hal penanggulangannya.
Hal ini terungkap setelah Pemerintah Jepang Director of Global ICT businnes Promotion Office Global Strategy Bureau, Ministry of Internal Affairs and Communication, mengundang Karo Regant (Pemkab Karo), Terkelin Brahmana selaku Bupati Karo, untuk hadir ke Negara Jepang sebagai kunjungan kerja, pada 29 November hingga 3 Desember 2017, sesuai surat undangan yang dibuat Mizutami Jun, 7 November 2017 lalu.
Pada kesempatan itu, Bupati Karo sangat berterimakasih kepada pemerintah Jepang karena memberikan kepercayaan dan ingin berkerjasama dalam hal penanggulangan bencana, khususnya Pemkab Karo yang saat ini masih terus berlangsung menangani erupsi Gunung Sinabung. Sehingga mengundang Pemkab Karo ke Jepang untuk bertukar pikiran dalam bentuk tata cara penanganan bencana alam.
Pada pertemuan hari pertama, 30 Nobember 2017, di kantor Badan Vulkanologi Jepang, oleh Gubsu, Tengku Erry Nuradi dan bersama Bupati Karo, langsung melakukan rapat.
Selanjutnya Bupati Karo memaparkan secara singkat presentasi penanganan relokasi tahap I, tahap II dan rencana relokasi tahap III, dihadapan Vulkanologi Jepang.
Selesai rapat, pihak Vulkanologi Jepang mengajak rombongan Gubsu bersama Bupati Karo dan yang lainnya, ke lapangan dan memperkenalkan Sabodam yang ada di Jepang.
Dimana Sabodam adalah Kata Sabo berasal dari gabungan dua kata Bahasa Jepang. Kata (Sa) berarti pasir, dan (bo) yang artinya pengendalian. Sabo berarti sistem pengendalian erosi, sedimen, lahar hujan, dan penanggulangan tanah longsor.
Sabodam tersebut dibangun di bawah Gunung Asama dengan ketinggian 2.568 m di atas permukaan laut , gunung ini bertipe strato dan letusan terakhir tanggal 16 juni 2015, serta seputaran Gunung Asama terdapat salju.
"Ini menandakan pemerintah Jepang pernah mengalami bencana, namun tidak selama yang dialami Gunung Sinabung sejak tahun 2010 sampai sekarang masih terus erupsi," ucap Terkelin.
Terkelin mengatakan, selama 2 hari jadwal sangat full mulai pagi hingga malam hari selesai, di mana hari pertama ( 30/11/207) disebutkan ke badan Vulkanologi Jepang.
"Pada hari kedua (1/12/2017) pagi berkunjung ke Kementerian Dalam Negeri Jepang, selanjutnya siang ke Kementrian PU Jepang, dan sore hari hingga malam ini, di Kementerian Perdagangan," ujarnya.
Sementara Pemerintah Jepang mengagumi cara penanganan bencana alam yang saat ini dilakukan Pemkab Karo, karena dianggap berhasil. Atas dasar tersebut Bupati Karo diundang, sekaligus sebagai narasumber terkait bencana alam di Tokyo Jepang.
Menurut Mizutani Jun, Director of Global ICT businnes Promotion Office Global Strategy Bureau, Ministry of Internal Affairs and Communication, Jepang, ingin mendengar langsung cara penanganan Pemkab Karo terkait erupsi Gunung Sinabung yang sampai sekarang masih berlangsung.
Pemerintah Jepang menilai penanganannya berhasil dan cukup memuaskan.
"Kami pemerintah Jepang ingin berbagi pengalaman dan ilmu. Karena di wilayah Jepang belum pernah ada gunung setelah meletus melakukan erupsi bertahun -tahun dan tidak berhenti sampai sekarang. Oleh sebab itu, Gunung Sinabung ini menurut kami, sangat unik," ucap Mizutami.
Komentar