Siantar, hetanews.com- Pihak SMPN 4 Siantar kaget setelah mengetahui salah seorang alumni mereka, menjadi tersangka kasus pencabulan anak dibawah umur.

Tersangka ASL (22), merupakan pria yang menjadi panutan anggota Pramuka di SMPN 4 Siantar, yang dikenal ikut berpartisipasi dalam menyelenggarakan kegiatan ekstrakulikuler di sekolah itu.

Kepercayaan pihak sekolah kepada ASL, memang bukan tidak berdasar. Sebab tidak disangka - sangka, perbuatan yang dilakukan ASL, baru - baru ini, akhirnya mengubur semua prestasi dan nama baiknya selama ia masih meniti karir diusia muda.

Pria yang masih melanjutkan kuliahnya, di salah satu perguruaan tingi di Kota Medan ini, dikenal sebagai orang yang ramah, pintar dan memiliki jiwa seorang motivator.

Bahkan karena perhatian dan kepedulian ASL terhadap sekolahnya yakni SMPN 4 Kota Siantar, ia mencurahkan seluruh ilmu pengetahuanya yang dimiliki untuk membangun motivasi para pelajar, khususnya dibidang ekstrakuliler seperti Pramuka.

“Dia alumni sini. Orangnya baik, pintar dan berprestasi. Gak nyangka, perlakuannya bisa seperti itu. Selain sebagai anggota Pramuka (dulu), dia juga banyak ngasih perhatian ke sokalah ini. Waktu itu, dia masih sekolah di SMA 4. Jadi, dia sering datang kemari, nanya - nanya gimana kabar adik - adiknya,”cerita salah seorang guru SMPN 4, Tumbur Rumapea.

ASL adalah alumni dari SMPN 4 yang waktu dibangku SMA sering berkunjung ke mantan sekolahnya. Pihak sekolah mengira hal itu adalah wajar, apalagi ASL alumni yang berprestasi dan mudah akrab kepada siapa saja terlebih para pelajar. Menurut guru mata pelajaran IPA ini, kedekatan ASL dengan sekolahnya terjalin dengan baik. Dikenal aktif di organisasi Pramuka, pria yang berperawakan hitam ini bergabung dalam organisasi, sebagai salah satu pembina Pramuka.

“Dia (ASL) diangkat pihak sekolah sebagai salah satu pembina Pramuka. Kalau tidak salah, mulai tahun 2015, 2016. Kalau tahun ini, belum tau apa suratnya sudah dikeluarkan kepala sekolah. Waktu itu, memang ada dibuat surat (SK) waktu itu. Lebih jelas lagi yang tau Kepsek,”ungkap guru yang juga pembina Pramuka di SMPN 4 ini.

Tumbur mengakui, dampak dari peristiwa yang menimpa sebanyak tujuh orang siswa akibat perlakuan hina ASL, sedikit banyaknya mempengaruhi emosi siswa, terlebih organisasi ekstrakulikuler Pramuka yang jumlahnya mencapai ratusan pelajar.

Ia menambahkan, persoalan telah diantipasi dengan memberikan penjelasan maupun pemahaman yang disampaikan oleh guru maupun pembina.

“Mood (perasaan) anak - anak sudah mulai membaik. Mulai hepi lagi. Jadi kita jelaskan, baik anak - anak Pramuka kita bilang, kalau peristiwa itu tidak baik. Mereka kita berikan semangat dan pemahaman. Karena masih ada kan senior mereka yang lain,”paparnya seraya mengatakan, surat yang diberikan oleh pihak Sekolah kepada ASL terkait Pramuka akan segera dicabut.

ASL adalah anak sulung dari lima bersaudara. Bertempat tinggal di Jalan Radjamin Purba, Kelurahan Bukit Sofa, Kecamatan Siantar Sitalasari. Selain dikenal berbakat dalam bidang entrepreneurship (wirausahawan) pemuda yang baru saja merayakan hari ulang tahunnya, beberapa waktu lalu itu, merupakan sosok yang lahir dari keluarga yang terpandang.

Bakatnya dalam bidang kewirausahawan dibuktikanya dengan mendirikan sebuah unit usaha pemuda dan pelajar. Selain itu, ASL juga kerap tampil sebagai pemicara dalam berbagai kegiatan seminar.